Smart Guides

Amikom life story Ayahku memberi nama Rofiatul Azizah kepada anak pertamanya. Yang dimaksudkan supaya aku bisa jadi anak yang kuat dan tinggi derajatnya. Maka dari itu, aku punya tanggung jawab untuk membantu mewujudkan harapan ayah. Namun, selama 20 tahun ini aku belum bisa mewujudkan harapannya itu. Tapi ayah tidak pernah memaksakan arah hidupku. Beliau hanya mengarahkan tanpa mengharuskan. Dua tahun lalu aku menjadi remaja yang mempunyai ambisi hebat tentang masa depanku. Anak kelas 3 SMA yang dengan cermat menata hari depannya ini sangat teliti dalam setiap rencananya. Aku beranggapan bahwa, negeri atau swasta, aku harus berkuliah di jurusan yang menjadi passion- ku. Dulu aku mendaftar ke tiga kampus tujuanku. UGM, UPN, UNY. Aku mengerti tentang taktik masuk ke tempat belajar yang sudah lama berdiri itu. Tapi, aku tetap berada pada pendirianku. "Aku harus kuliah di jurusan yang aku mau! akan percuma jika aku kuliah di kampus unggul tapi tidak suka dengan apa yang aku pela

Diambil dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014/2015, mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi swasta berjumlah 3.938.308 mahasiswa, sedangkan di perguruan tinggi negeri terdapat 1.958.111 mahasiswa. Angka tersebut sangat relevan dengan jumlah perguruan tinggi swasta yang memang lebih banyak daripada perguruan tinggi negeri di Indonesia.  Siapa yang sudah menjadi seorang MAHAsiswa sekarang? Bagaimana menurutmu tentang dunia perkuliahan di kampusmu? Di universitas negeri ataupun swasta pasti terdapat perbedaan-perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing. Walaupun stereotipe yang tumbuh di masyarakat adalah lebih bagus negeri daripada swasta. Namun, ketika terjun ke lingkungan perkuliahan itu sendiri, hal tersebut tidak sepenuhnya benar.  Kampus swasta lebih mandiri, dengan sistem pembelajaran yang dirancang sendiri, kampus akan lebih bisa menemukan formula mengajar yang tepat untuk mahasiswanya. Berbeda dengan negeri, yang s